setelah menghabiskan waktu di kantor selama kurang lebih 9 jam, saya masih harus mengais rezeki di tempat lain, :) ada ladang yang Allah percayakan kepada saya 5 bulan terakhir ini. saya mengajar privat di salah satu kompleks mewah kompleks H.Kalla. setiap sore seperti hari-hari sebelumnya, pulang kantor jam 5 kemudian lanjut dengan mengajar. murid saya bernama Muh.Ihsan Ismael...(ingat ya nama terakhirnya ismael bukan ismail :D) murid saya akan marah hebat kalau saya salah menyebutkan hehe ^^V.
bukan tentang mengajar yang akan saya ceritakan, tapi runtutan peristiwa yg hampir setiap hari saya lewati dan belakangan membuat saya menjadi lebih bersyukur, pertemuan pertama kami di sebuah mesjid yg menjadi tempat pilihan saya untuk selalu shalat magrib, setiap mengajar mesjid Athirah ini jadi tempat paling strategis karena tempatnya berhadapan langsung dengan rumah tempat saya mengajar :D. seingat saya tidak ada sikap atau tutur saya yang begitu menonjol hingga membuat ibu salah satu jamaah mesjid akhir-akhir ini mebuat saya meleleh. yang saya tahu setiap bertemu dengannya, saya hanya tersenyum dan di akhir shalat menyalami dan mencium hangat punggung tangannya. itu saja.
namun belakangan sikap ibu ini berbeda, hampir 5 bulan keluar masuk mesjid ini...senyum, menyalami dan pamit pergi begitu seterusnya. tapi seminggu terakhir saya merasa selalu di tunggu oleh ibu ini, selalu membagi sejadahnya untuk kami pakai bersama, tersenyum dengan senyum yg lebih manis dari biasanya dan puncaknya kemarin. saya terlambat mengikuti shalat magrib dan datang ketika yang lain telah selesai. ibu itu mendatangi saya.. menggelar sejadah dan berucap "pakaimeqi nak)" ....saya terharu..sepanjang shalat saya sibuk memikirkan. sikap apa yang membuat ibu ini. Astagfirullah :'( saya tidak khusyu :(.
senyum dan mencium punggung tangannya itu saja yang saya lakukan. sepele tapi Allah membalasnya dengan berkali lipat, pandangan heran yang dulu berubah jadi pandangan yang selalu saya nantikan, ditengah perkotaan seperti ini sangat jarang saya temui sosok seperti ini, apalagi di kompleks yang tergolong mewah. entahlah ini kongklusi sotoy yang saya simpulkan tanpa pemikiran yg matang. hal-hal kecil seperti senyum, bertegur sapa ketika bertemu, serta mencium tangan kepada yang lebih tua jangan pernah kita sepelekan. boleh jadi dari hal-hal kecil inilah tumbuh rasa kekeluargaan :), mengubah yang keras menjadi lembut, membuka pintu awalnya silahturahim ({})
![]() |
menunggu waktu pulang kantor, berharap magrib ini ketemu ibu yg sama dengan sejadah yg ia gelar "ayo nak shalatnya disini" saya meleleh bahagia.
Allah..
sumber gambar
http://www.axltwentynine.com/news/topic/109/tersenyum-adalah-ibadah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar